Tidur merupakan sebuah aktivitas yang “menyenangkan”
bagi setiap orang. Selain sebagai bentuk istirahat tubuh setelah beraktivitas
seharian, tidur juga membuat tubuh lebih segar setelah bangun. Apalagi jika
aktivitas yang dilakukan selama seharian menguras banyak tenaga, pasti tidurnya
nyenyak. Bahkan sampai mendengkur atau ngorok.
Iya.. mendengkur atau ngorok bisa menjadi pertanda bahwa tidur seseorang sangat nyenyak. Mendengkur
bisa dikatakan sebagai proses membuang kelelahan setelah beraktivitas seharian.
Jika orang tersebut tidur sendirian kemudian mendengkur itu tidak jadi masalah,
tetapi jika bersama dengan orang banyak (keluarga, teman, dan yang lainnya)
pasti kan mengganggu orang di sekitarnya.
Bahkan di dalam rumah pun, apabila ada
seorang anggota keluarga yang mendengkur akan terdengar sampai ke penjuru
ruangan, biasanya terjadi pada malam hari. Hal ini pasti akan mengganggu
anggota keluarga lain yang hendak tidur atau mungkin sedang fokus belajar. Bahkan
membuat orang yang sudah tertidur akan bangun lagi karena tidurnya tak nyenyak
terganggu dengan suara dengkuran tersebut.
Mengapa Seseorang Bisa Mendengkur?
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebiasaan mendengkur
atau ngorok pada seseorang, mulai
dari kondisi kesehatan sampai gaya hidup yang tidak sehat. Berikut rinciannya.
- Tidur telentang. Hal ini terjadi karena tidur dengan bertumpu pada punggung (telentang) bisa membuat pangkal lidah dan langit-langit lunak pada mulut menutupi dinding tenggorokan sehingga menyebabkan getaran suara saat tidur.
- Gangguan hidung, dapat berupa hidung tersumbat saat demam atau flu.
- Gangguan tenggorokan, seperti amandel.
- Mengonsumsi obat penenang. Mungkin karena efek samping yang terjadi akibat mengonsumsinya. Beberapa obat akan menekan sistem saraf pusat sehingga otot-otot menjadi lebih kendor yang kemudian dapat menyebabkan dengkuran.
- Berat badan yang bertambah. Pada orang yang mempunyai berat badan berlebih atau obesitas, di dalam tubuhnya tertimbun lemak, termasuk di leher. Lemak di leher tersebut menyumbat keluar masuknya udara sehingga menyebabkan dengkuran.
- Usia yang semakin menua. Hal ini berkaitan dengan penurunan tingkat kelenturan otot-otot dan jaringan dalam saluran udara. Pertambahan usia yang semakin tua ini akan menyebabkan tenggorokan menjadi lebih sempit, dan kekencangan otot di tenggorokan menjadi melemah sehingga menyebabkan mendengkur.
- Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, sering makan makanan yang berlemak dan makanan cepat saji, merokok, minum minuman beralkohol, dan yang lainnya.
Orang yang memiliki kebiasaan mendengkur
mayoritas adalah laki-laki. Dibanding perempuan, laki-laki beresiko 80 % tidur
mendengkur karena tenggorokannya yang lebih sempit daripada perempuan. Lalu,
apakah Anda (baik laki-laki maupun perempuan) memiliki kebiasaan tidur
mendengkur? Adakah solusi yang bisa mengatasi kebiasaan tidur mendengkur
tersebut?
Cara Mengatasi Kebiasaan Tidur Mendengkur
Semua permasalahan yang ada di dunia ini
pasti ada jalan keluarnya. Begitu pun dengan kebiasaan mendengkur. Apabila Anda
bingung bagaimana mengatasi kebiasaan mendengkur tersebut, berikut ini kami
sajikan cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi kebiasaan mendengkur tersebut.
- Ubah posisi tidur. Dari posisi tidur Anda yang sebelumnya telentang, cobalah tidur dengan posisi menyamping.
- Tidur yang cukup.
- Turunkan berat badan.
- Hindari minuman keras dan obat tidur.
- Berhenti merokok.
- Sering minum air putih. Ketika mengalami dehidrasi, proses pelepasan lendir di hidung dan langit-langit lunak pada mulut menjadi lengket, sehingga bisa menyebabkan munculnya dengkuran.
- Jaga kebersihan kamar tidur. Alergi bisa memicu Anda untuk mendengkur, maka bersihkan kamar dan perabotan yang ada di dalamnya agar tidak menimbulkan alergi. Sebaiknya juga hindari tidur bersama dengan hewan peliharaan demi menghindari ketombe binatang masuk ke rongga hidung.
- Melakukan terapi gelombang otak.
Nomor 8, melakukan terapi gelombang otak? Apabila
Anda memiliki pertanyaan yang sama seperti itu, iya.. terapi gelombang otak. Karena
dengan terapi gelombang otak akan mampu memprogram pikiran bawah sadar Anda
untuk tidak mendengkur. Terapi gelombang otak yang harus Anda coba yaitu Brainwave Ignore Snoring Therapy.
Mengapa Harus Terapi dengan Brainwave Ignore Snoring Therapy?
Brainwave Ignore Snoring Therapy merupakan terapi yang dirancang oleh
para ahli dari Asosiasi Parapsikoterapi Indonesia (API) yang telah terbukti
secara medis dan ilmiah mampu mengatasi kebiasaan tidur mendengkur. Terapi ini
terbukti ampuh, aman digunakan, dan tanpa efek samping.
Anda akan sangat mudah untuk
mendapatkan dan menggunakan Brainwave Ignore Snoring Therapy ini karena diproduksi dalam bentuk audio MP3 dan CD.
Untuk menggunakannya, Anda hanya cukup mendengarkannya melalui speaker, headphone, atau earphone
yang Anda miliki dengan posisi berbaring atau duduk santai. Dengarkan dengan memejamkan mata sampai Anda benar-benar
merasa sangat rileks dan nyaman. Brainwave Ignore Snoring Therapy akan menstimulasi pikiran bawah sadar Anda untuk
melakukan apa yang Anda inginkan sesuai apa yang Anda visualisasikan.
Lakukan visualisasi terhadap
diri Anda, yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa mengatasi kebiasaan mendengkur
tersebut. Contoh visualisasi yang bisa Anda lakukan yaitu:
”Ketika saya tidur, udara akan masuk ke tubuh saya dengan lancar..
tenang.. sehingga saya tidak akan mendengkur lagi.”
”Jika saya mendengar suara dengkuran, saya akan menikmatinya.. dan saya
akan jadikan suara itu sebagai pengantar tidur saya untuk lebih nyenyak lagi..”.
Untuk mendapatkan hasil yang
optimal, lakukan terapi Brainwave Ignore Snoring Therapy ini secara rutin dan teratur. Yakinkan diri Anda bahwa Anda
mampu mengatasi kebiasaan mendengkur tersebut, sehingga Anda dapat merasakan
perubahan yang luar biasa pada diri Anda. Nikmati diri Anda yang baru!!
0 komentar:
Posting Komentar