Sabtu, 11 Maret 2017

Cara Mengatasi Ngompol Pada Remaja dan Orang Dewasa. Yuk Lihat!

Pernahkah kasur Anda basah setelah bangun tidur? Bocor? Hahaha.. Bukan karena ada yang menyiram atau kebocoran, akan tetapi karena Anda mengompol. Apalagi jika Anda mengalami ngompol sebagai kebiasaan, itu merupakan hal buruk yang harus segera diatasi.

Dalam menjalani kehidupan, Anda tentu ingin menjauhi kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada di sekitar Anda. Begitu pun apabila Anda telah memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk, Anda pasti ingin segera mengatasinya. Termasuk dengan kebiasaan mengompol tersebut, Anda pasti bersusah-payah bagaimana cara mengatasi kebiasaan mengompol tersebut.

Ngompol adalah keluarnya urin atau kencing yang tidak disadari ketika sedang tidur. Ngompol juga bisa terjadi secara sadar, misalnya saat ketakutan, cemas, atau tertawa terbahak-bahak. Ngompol bisa terjadi pada semua usia, mulai dari bayi hingga usia lanjut.

Ngompol dibagi menjadi 2, yaitu ngompol primer dan ngompol sekunder. Ngompol primer terjadi pada bayi dan balita. Kebiasaan ngompol primer bisa hilang ketika anak berusia 6-7 tahun. Sedangkan ngompol sekunder adalah ngompol yang terjadi pada remaja, orang dewasa, sampai usia lanjut. Tidak seperti ngompol primer, ngompol sekunder lebih dikategorikan sebagai gangguan medis.

Kebanyakan dari kita menganggap wajar apabila anak-anak ngompol. Akan tetapi merasa khawatir apabila yang mengompol adalah orang dewasa. Kita takut apakah ada kelainan, gangguan, atau penyakit di dalam tubuh. Jika Anda termasuk orang yang sudah dewasa atau anak Anda telah remaja tetapi masih mengompol, jangan takut! Jangan khawatir karena di situs ini Anda akan mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi kebiasaan mengompol tersebut. 

Apa yang Menyebabkan Orang Dewasa Sering Mengompol?
Kebiasaan sering mengompol pada remaja, orang dewasa, sampai usia lanjut bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut beberapa hal tersebut:

Faktor Keturunan
Walau pun tidak mutlak, tetapi seseorang yang dilahirkan dari orang tua yang memiliki kebiasaan mengompol mempunyai kemungkinan masalah yang sama yaitu ngompol di usia dewasa.

Faktor Usia
Seseorang ketika memasuki usia lanjut akan memiliki sifat fisik dan mental yang hampir sama dengan anak atau balita. Otot-otot uretra mulai melemah, begitu pun dengan sinyal untuk mengeluarkan kencing.

Gangguan Tidur
Normalnya, seseorang akan bangun dari tidurnya apabila merasa ingin kencing. Akan tetapi orang yang mengalami gangguan tidur, hasrat ingin pipis tersebut akan masuk ke dalam mimpinya. Seolah-olah dia sedang kencing di kamar mandi, padahal sebenarnya itu terjadi di mimpinya, bukan dunia nyata.

Konstipasi
Konstipasi sering disebut dengan sembelit, yaitu susah buang air besar karena tinja mengeras. Tinja yang keras tersebut akan menekan kandung kemih sehingga volume kandung kemih menjadi lebih kecil. Orang yang tidur dengan kondisi kandung kemih kecil akan lebih sering ingin kencing, sehingga ngompol pun tak bisa dihindari.

Diabetes
Para penderita diabetes mempunyai produksi urin yang berlebih sehingga selalu merasa ingin kencing. Penderita diabetes juga mengalami kerusakan saraf di kandung kemih sehingga tak mampu mengontrol buang air kecil.
Pembesaran Prostat
Infeksi Saluran Kemih

Cara Mengatasi Ngompol Pada Remaja dan Orang Dewasa
Memiliki kebiasaan ngompol saat dewasa memang membuat malu dan menjijikkan. Bayangkan apabila Anda sedang pergi rekreasi menggunakan bus kemudian mengompol. Atau ketika sedang menginap di rumah saudara atau teman. Kebiasaan mengompol tersebut membuat rasa tak enak hati muncul dan menurunkan rasa percaya diri. Apakah Anda termasuk orang yang sering mengompol, padahal Anda bukan anak-anak lagi? Tenang.. berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan ngompol tersebut:
  • Mengonsumsi biji labu. Menurut peneliti dari Jepang, biji labu mampu menurunkan kebiasaan mengompol sekitar 80 %. Hal ini karena biji labu mampu memperkuat otot-otot dasar panggul dan menjaga kesehatan ginjal. Asam lemak dan stereol yang terkandung dalam biji labu dapat melindungi prostat dan meningkatkan kapasitas kandung kemih.
  • Mengonsumsi Cranberry. Buah Cranberry sangat bermanfaat untuk mencegah infeksi saluran kemih dan diabetes karena mengandung proanthocyanidin. Cranberry juga mampu membuat kinerja ginjal menjadi lebih baik dan membuang bakteri melalui urin.
  • Senam kegel. Senam kegel adalah senam yang berfungsi memperkuat otot-otot panggul. Otot-otot panggul yang kuat akan membantu meningkatkan kontrol terhadap buang air kecil.
  • Berjemur di pagi hari. Berjemur di pagi hari dapat membuat tubuh mendapatkan asupan vitamin D. Vitamin D ini dapat memperkuat tulang, termasuk tulang panggul. Tulang panggul yang kuat akan membantu Anda mengontrol buang air kecil.
  • Melakukan terapi gelombang otak.

Mengapa Harus Melakukan Terapi Gelombang Otak?
Semua tindakan yang kita lakukan berasal dari otak. Apabila otak kita sehat dan terkontrol dengan baik, tidak akan ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang kita alami. Itulah mengapa Anda harus melakukan terapi gelombang otak untuk mengatasi kebiasaan mengompol Anda tersebut. Terapi gelombang otak yang terbukti ampuh mampu mengatasi ngompol yaitu Brainwave Bed Wetting Therapy.

Brainwave Bed Wetting Therapy merupakan terapi gelombang otak yang dirancang oleh para ahli dari Asosiasi Parapsikoterapi Indonesia (API) yang telah terbukti secara medis dan ilmiah mampu menghilangkan kebiasaan mengompol pada orang dewasa. Terapi ini aman dilakukan dan tanpa efek samping.


Brainwave Bed Wetting Therapy diproduksi dalam bentuk audio MP3 dan CD agar Anda mudah untuk mendapatkan dan menggunakannya. Untuk menggunakannya, Anda hanya cukup mendengarkannya melalui speaker, earphone, atau headphone yang Anda miliki dengan posisi berbaring atau duduk santai. Pejamkan mata Anda, dan nikmati alunan musiknya. Brainwave Bed Wetting Therapy akan memberikan stimulasi positif pada gelombang otak Anda, dan kemudian memprogram pikiran bawah sadar Anda sesuai dengan yang Anda visualisasikan terhadap diri Anda.

Visualisasikan diri Anda, yakinkan diri Anda bahwa Anda mampu menghilangkan kebiasaan mengompol tersebut. Contoh visualisasi diri yang bisa Anda lakukan yaitu:
Sebelum tidur, saya pastikan akan kencing terlebih dahulu. Saya tidak akan mengompol karena saya sudah buang air kecil.
Saya bisa tidur dengan nyenyak.. dan ketika saya merasa ingin buang air kecil, saya akan bangun dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk kencing. Kemudian saya akan tidur lagi dengan nyenyak dan bahagia.”.

Lakukan terapi Brainwave Bed Wetting Therapy ini secara rutin dan teratur setiap harinya. Yakinkan diri Anda bahwa Anda mampu mengatasi kebiasaan mengompol tersebut.

Selamat dengan diri Anda yang baru.. dan nikmati perubahannya!!

0 komentar:

Posting Komentar