Semua manusia di bumi ini membutuhkan makan.
Makan merupakan aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan asupan
energi yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas yang lain. Umumnya,
manusia makan sebanyak 3 kali sehari. Itu adalah jumlah ideal yang dianjurkan.
Akan tetapi karena kesibukan yang dijalani
manusia, mereka kadang melupakan aktivitas makan tersebut. Sehingga tak jarang
menimbulkan penyakit, sehingga mengganggu aktivitas atau kegiatannya.
Ada juga manusia yang tidak melupakan aktivitas
makan, tetapi memiliki masalah yang lain. Mereka sering makan sembarangan tanpa
memikirkan kandungan gizi yang ada di dalam makanan tersebut. Ada juga yang
makan secara berlebihan sehingga bisa menimbulkan obesitas dan
penyakit-penyakit lainnya. Keadaan semacam itu disebut dengan Eating Disorder, yaitu gangguan pola
makan.
Gangguan Makan Pada Manusia
Eating
Disorder atau gangguan pola makan bisa menyerang semua orang.
Berikut ini beberapa jenis Eating
Disorder yang dialami manusia:
- Anorexia, yaitu gangguan pola makan dimana seseorang terus-menerus merasa takut secara berlebihan jika berat badannya naik, sehingga mereka akan menolak untuk mengonsumsi makanan yang sebenarnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. Penderita anorexia biasanya semakin lama akan mengonsumsi semakin sedikit makanan hingga tahap ekstrim.
- Bulimia, yaitu seseorang yang bisa makan berbagai makanan secara normal, namun kemudian akan memuntahkan makanan tersebut, mengonsumsi obat pencahar, atau melakukan aktivitas fisik secara berlebihan dengan tujuan agar makanan tersebut cepat keluar dari tubuh sehingga tidak menambah berat badan.
- Binge, yaitu istilah untuk orang yang mempunyai kebiasaan makan secara berlebihan. Mereka biasanya mengonsumsi jumlah gula, garam, atau lemak secara berlebihan sehingga mengakibatkan obesitas.
- Pica. Gangguan ini merujuk pada orang-orang yang senang menjilat atau mengunyah sesuatu yang bukan makanan (kapur tulis, lem, kertas, dan yang lainnya) atau makanan yang tidak mengandung nutrisi tanpa menelannya.
- EDNOS (Eating Disorders Not Otherwise Specified), yaitu gangguan pola makan yang tidak termasuk dari 4 klasifikasi sebelumnya, atau gabungan dari beberapa gangguan yang lain.
Banyak gejala-gejala yang bisa menjadi tanda
bahwa seseorang mengalami Eating
Disorder. Eating Disorder bisa
muncul dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Berat badan naik atau turun secara drastis.
- Terobsesi untuk mengonsumsi makanan yang rendah kalori dan tidak berlemak.
- Bertingkah aneh saat makan, seperti menyendiri, memakan potongan kecil makanan, dan yang lainnya.
- Diet ketat walaupun badan sudah kurus.
- Depresi dan mudah lemas.
- Makan hanya sekali waktu dalam jumlah besar (pagi, siang, atau malam).
Mengapa Eating Disorder Bisa Terjadi?
Penyebab Eating
Disorder sangatlah kompleks, maksudnya banyak faktor yang menyebabkan orang
mengalaminya. Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan terjadinya Eating Disorder pada manusia:
- Faktor biologis, seperti fungsi hormon yang tidak normal, kekurangan nutrisi, dan yang lainnya.
- Faktor psikologis, seperti pandangan negatif terhadap diri sendiri, tidak percaya diri, dan yang lainnya.
- Faktor lingkungan, seperti tuntutan peran atau karir untuk memiliki tubuh langsing, trauma, tekanan dalam pergaulan, dan yang lainnya.
Eating
Disorder merupakan bentuk kelainan yang memiliki dampak buruk bagi
manusia, terutama dalam hal kesehatan. Mereka yang mengalaminya bisa jadi akan
kekurangan atau kelebihan gizi. Mereka juga bisa menjadi stres, tertekan, dan
cemas. Dan banyak dampak buruk lainnya.
Bisakah Eating Disorder Diatasi dengan Cara yang Efektif dan Tanpa
Efek Samping?
Banyak orang yang tidak mau terlalu banyak
mengonsumsi obat-obatan medis karena takut akan efek sampingnya. Mereka biasanya
mencari alternatif lain yang lebih efektif. Nah.. apabila Anda berpikiran sama
seperti itu, Eating Disorder bisa
diatasi dengan cara yang efektif dan mudah, yaitu dengan melakukan terapi
gelombang otak. Terapi gelombang otak mampu memberikan stimulasi positif pada
otak Anda untuk mengikuti apa yang Anda inginkan. Dan terapi gelombang otak
yang terbukti ampuh dan tanpa efek samping untuk mengatasi Eating Disorder yaitu Brainwave Eating Disorder Therapy.
Brainwave Eating Disorder Therapy merupakan terapi yang dirancang oleh
para ahli dari Asosiasi Parapsikoterapi Indonesia (API) yang telah terbukti
secara medis dan ilmiah mampu mengatasi gangguan Eating Disorder, meliputi kebiasaan makan tidak teratur,
berlebihan, dan sembarangan, tanpa
efek samping. Terapi ini diproduksi dalam bentuk audio MP3 dan CD sehingga Anda
mudah untuk mendapatkan dan menggunakannya.
Untuk menggunakan Brainwave Eating Disorder Therapy, Anda hanya cukup mendengarkannya
melalui speaker, headphone, atau earphone
yang Anda miliki dengan posisi berbaring atau duduk santai. Dengarkan alunan
musiknya dengan memejamkan mata Anda, hingga Anda merasa benar-benar sangat
nyaman dan sangat rileks. Kemudian visualisasikan diri Anda bahwa Anda mampu
mengatasi gangguan Eating Disorder tersebut.
Brainwave Eating Disorder Therapy akan
memprogram pikiran bawah sadar Anda untuk mengikuti apa yang Anda
visualisasikan terhadap diri Anda.
Visualisasi diri yang bisa Anda lakukan,
misalnya:
“Nutrisi
dari makanan akan memberikan saya energi untuk beraktivitas. Saya akan makan cukup
dan teratur agar energi tersebut terserap dengan baik ke tubuh saya..”
“Makan
berlebihan akan membuat saya malas beraktivitas dan obesitas. Saya akan
meninggalkan kebiasaan buruk tersebut, karena saya ingin masa depan saya cerah,
tanpa halangan penyakit apa pun..”.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan
terapi Brainwave Eating Disorder Therapy
ini secara rutin dan teratur setiap harinya. Visualisasikan diri Anda,
yakinkan diri Anda bahwa Anda mampu mengatasi gangguan Eating Disorder yang Anda alami.
Selamat mencoba tips ini.. dan nikmati diri
Anda yang baru!
0 komentar:
Posting Komentar